Goreng tokek menjadi kuliner ekstrem yang masih dicari di tengah kota, penuh kontroversi, mitos, dan rasa yang bikin penasaran.
Di balik gemerlap kuliner modern dan kafe kekinian, terselip sajian ekstrem yang terus memancing rasa penasaran: goreng tokek. Meski terdengar tak lazim, hidangan ini masih diburu sebagian orang karena diyakini memiliki khasiat tertentu dan menawarkan sensasi rasa yang berbeda.
Antara mitos, tradisi, dan keberanian mencicipi hal tak biasa, goreng tokek tetap bertahan di tengah kota sebagai bagian dari sisi unik dunia kuliner yang jarang terungkap. Apa yang membuat sajian ini tetap dicari hingga kini? Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Kuliner Ekstrim.
Daftar Isi
Goreng Tokek, Kuliner Ekstrem Yang Masih Bertahan Di Mangga Besar
Di tengah hiruk-pikuk kuliner modern Jakarta, goreng tokek masih bertahan sebagai sajian ekstrem yang dicari sebagian orang. Kawasan Mangga Besar dikenal sebagai salah satu tempat di mana makanan tak biasa ini dapat ditemukan.
Meski terdengar asing bagi banyak orang, goreng tokek memiliki segmen penikmat tersendiri yang penasaran dengan sensasi rasa sekaligus cerita yang menyelimutinya. Bagi sebagian masyarakat, keberadaan goreng tokek bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari tradisi kuliner ekstrem yang diwariskan dari waktu ke waktu.
Popularitasnya memang tidak sebesar kuliner arus utama, namun daya tariknya justru terletak pada sisi kontroversial dan keunikannya.
Proses Pengolahan Yang Sederhana Namun Penuh Rempah
Hingga saat ini, olahan tokek yang paling umum ditemui adalah digoreng kering. Sebelum masuk ke penggorengan, tokek direndam terlebih dahulu dalam bumbu rempah khas yang terdiri dari bawang, ketumbar, dan berbagai bahan aromatik lainnya.
Proses perendaman ini bertujuan mengurangi aroma khas serta memberikan cita rasa yang lebih kuat. Setelah itu, tokek digoreng hingga kering dan renyah.
Tekstur inilah yang sering menjadi daya tarik bagi para pencoba pertama, meskipun tampilannya tetap menantang bagi banyak orang. Penyajiannya biasanya sederhana, tanpa banyak tambahan, agar rasa rempah dan sensasi gurihnya tetap dominan.
Baca Juga: Larb Mote Daeng, Sensasi Kuliner Ekstrem Serangga Khas Thailand
Mitos Khasiat Dan Kepercayaan Yang Mengiringi
Salah satu alasan mengapa goreng tokek masih dicari adalah kepercayaan akan khasiatnya. Di kalangan tertentu, makanan ini diyakini dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit kulit, asma, hingga tumor ganas.
Kepercayaan tersebut telah beredar lama dan menjadi bagian dari cerita yang melekat pada kuliner ini. Namun, klaim tersebut lebih bersifat mitos dan kepercayaan tradisional, bukan hasil penelitian medis modern.
Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang secara resmi mendukung manfaat kesehatan tersebut. Meski demikian, cerita mengenai khasiat inilah yang membuat goreng tokek tetap memiliki tempat di tengah masyarakat tertentu.
Antara Tantangan Kuliner Dan Fenomena Budaya
Bagi penikmat kuliner ekstrem, mencoba goreng tokek adalah sebuah tantangan tersendiri. Tidak sedikit yang mencobanya demi pengalaman unik, bukan semata-mata karena rasa atau kepercayaan akan khasiatnya.
Di sisi lain, keberadaan kuliner ini juga mencerminkan keberagaman budaya makan di Jakarta, khususnya di kawasan Mangga Besar yang dikenal dengan sajian-sajian tidak biasa. Goreng tokek menjadi simbol bahwa dunia kuliner tidak selalu soal estetika dan tren, tetapi juga tentang cerita, tradisi, dan keberanian mencoba hal baru.
Meski menu ini mungkin tidak diterima semua orang, eksistensinya menunjukkan betapa luas dan berwarnanya peta kuliner ibu kota. Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpecaya hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
Gambar Pertama dari phinemo.com
Gambar Kedua dari food.detik.com
