Hakarl adalah hidangan tradisional khas Islandia yang terbuat dari daging hiu Greenland yang difermentasi selama berbulan-bulan.
Daftar Isi
Asal-Usul Dan Proses Pembuatan Hakarl
satu hiu terbesar yang hidup di perairan Atlantik Utara dan Arktik. Karena daging hiu segar mengandung racun alami yang berbahaya, diperlukan proses khusus untuk menjadikan daging ini aman dikonsumsi. Proses itu berupa fermentasi selama 4-5 bulan.
Fermentasi dilakukan dengan cara menimbun daging di bawah bebatuan dan pasir, lalu digantung dan dikeringkan di udara terbuka. Tujuannya adalah mengurangi kandungan racun seperti urea yang bisa membahayakan jika daging hiu tersebut dimakan mentah. Setelah fermentasi dan pengeringan selesai, lapisan coklat luar daging dibuang.
Bagian putih yang keras kemudian diiris menjadi kubus-kubus kecil yang siap dinikmati. Metode pengolahan ini telah digunakan sejak abad ke-8 oleh suku Viking, dan hingga kini masih menjadi bagian penting dalam tradisi kuliner Islandia yang khas dan unik.
Ciri Khas Aroma Dan Rasa Hakarl
Hakarl dikenal dengan aroma yang sangat menyengat, menyerupai bau amonia atau cairan pembersih tajam yang dominan. Karena aromanya ini, hidangan khas Islandia ini sering dijuluki sebagai “hiu busuk”. Rasa hakarl sendiri keras dan tajam, dengan sentuhan pahit dan asam, sehingga hanya sedikit orang yang bisa langsung menyukainya tanpa persiapan khusus.
Banyak yang menggambarkan rasa hakarl seperti keju tua yang sangat kuat dengan aroma urin yang intens. Bahkan para ahli kuliner dan chef selebriti pernah menilai hakarl sebagai salah satu makanan dengan cita rasa “paling buruk dan menjijikkan” yang pernah mereka coba. Itu menggambarkan betapa ekstrimnya pengalaman mencicipi makanan ini.
Untuk mengurangi ketajaman rasa hakarl, biasanya disajikan bersama minuman khas Islandia bernama brennivín, sejenis alkohol dengan kadar tinggi. Pasangan ini dipercaya mampu menetralkan aroma dan membantu penikmatnya menikmati cita rasa hakarl dengan lebih nyaman dan menyenangkan.
Baca Juga: Beondegi, Makanan Ekstrem yang Rasa Bikin Penasaran
Tradisi Dan Popularitas Hakarl di Islandia
Meskipun memiliki bau dan rasa yang tidak biasa, hakarl tetap menjadi hidangan nasional yang penting di Islandia. Hidangan ini kerap disajikan dalam festival musim dingin, sebagai simbol ketahanan dan tradisi masyarakat Islandia menghadapi musim dingin yang panjang dan keras. Hakarl juga mudah ditemukan di pasar dan supermarket lokal sepanjang tahun.
Wisatawan yang berkunjung ke Islandia sering mencari kesempatan untuk mencicipi hidangan ini sebagai pengalaman kuliner yang unik. Museum hiu di Bjarnarhöfn menjadi salah satu tempat populer untuk belajar dan mencicipi hakarl, memperlihatkan sejarah dan cara pembuatan tradisional yang sudah diwariskan selama berabad-abad.
Tantangan Dan Kontroversi Hakarl
Meskipun menjadi warisan budaya yang dijaga, konsumsi hakarl juga menimbulkan kontroversi karena daging hiu Greenland yang digunakan termasuk spesies lambat berkembang dan rentan terhadap overfishing. Para aktivis lingkungan mengingatkan pentingnya pengelolaan berkelanjutan agar tradisi kuliner ini tidak mengancam populasi hiu.
Selain itu, tantangan bagi penikmat baru adalah menghadapi aroma dan rasa yang begitu kuat. Banyak yang harus belajar menerima keunikan hakarl sebagai bagian dari budaya Islandia, sementara yang lain menganggapnya sebuah pengalaman ekstrem yang tidak perlu dicoba lebih dari sekali.
Hakarl mencerminkan bagaimana tradisi kuliner dapat bertahan dalam kondisi alam yang keras dan menjadi identitas bagi sebuah bangsa. Bagi para pencari pengalaman kuliner unik, hakarl adalah salah satu makanan yang wajib dicoba. Meski dengan kesiapan mental menghadapi cita rasanya yang sangat berbeda.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua kuliner ekstrim lainnya hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari carsiceland.com
- Gambar Kedua dari understandiceland.is