Bola mata tuna adalah salah satu kuliner ekstrem yang sangat membuat penasaran dan memiliki khas rasa yang unik dan lezat.
Hidangan ini bukan hanya mengundang rasa penasaran, tetapi juga menciptakan sensasi tersendiri bagi para penikmat makanan eksotis. Meski terdengar menyeramkan bagi sebagian orang, bola mata tuna justru dianggap sebagai makanan lezat dan bernilai gizi tinggi oleh masyarakat di beberapa negara, terutama Jepang. Kuliner Ekstrim akan membahas lebih dalam lagi mengenai kuliner ekstrem bola mata tuna.
Daftar Isi
Apa Itu Bola Mata Tuna?
Bola mata tuna adalah bagian dari ikan tuna yang diambil utuh dari kepala ikan, termasuk bagian retina, lensa, dan otot-otot di sekitarnya. Tuna merupakan salah satu ikan laut besar yang biasa dikonsumsi, dan bagian bola matanya dianggap sebagai bagian yang tidak biasa untuk disantap, tetapi sangat dihargai oleh penggemar kuliner ekstrem.
Ukuran bola mata tuna relatif besar, bisa sebesar bola pingpong atau lebih besar tergantung jenis dan usia ikan. Karena struktur bola mata yang unik, cara memasaknya pun memerlukan teknik khusus agar teksturnya tetap enak disantap dan tidak terlalu kenyal atau amis.
Cara Memasak dan Menyajikan
Bola mata tuna umumnya dimasak dengan cara direbus atau dikukus terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amis dan melunakkan bagian-bagiannya. Proses ini juga membantu memisahkan bagian-bagian internal mata seperti jaringan lemak dan otot.
Setelah direbus, bola mata dapat dimasak lagi dengan bumbu seperti kecap asin, bawang putih, jahe, dan sake untuk memberikan aroma dan rasa yang khas. Dalam beberapa versi penyajian, bola mata bahkan dipanggang atau digoreng untuk menghasilkan rasa gurih dan tekstur renyah di bagian luar.
Bagian paling populer dari bola mata tuna adalah otot ekstraokularnya yang terasa kenyal dan gurih. Beberapa orang juga menyukai cairan gelatin di dalam mata yang memiliki rasa mirip sumsum atau kaldu.
Baca Juga: Caterpillar Soup: Salah Satu Kuliner Ekstrim yang Berasal dari Afrika
Popularitas di Jepang dan Negara Lain
Di Jepang, bola mata tuna dikenal sebagai makanan unik yang sering tersedia di pasar ikan besar seperti Tsukiji. Biasanya, bola mata dijual dalam kondisi segar dan bisa dibeli oleh konsumen yang ingin memasaknya sendiri di rumah.
Meskipun tidak sepopuler sushi atau sashimi, bola mata tuna telah menjadi bagian dari petualangan kuliner bagi wisatawan yang ingin mencoba makanan ekstrem khas Jepang. Selain Jepang, beberapa negara Asia lainnya seperti Filipina dan Indonesia juga mengenal konsumsi bagian-bagian tidak biasa dari ikan, termasuk bola mata, meskipun tidak seumum di Jepang.
Reaksi dan Pengalaman Pertama Kali Mencoba
Bagi mereka yang baru pertama kali mencoba, pengalaman menyantap bola mata tuna bisa terasa menegangkan. Bentuknya yang menyerupai mata asli dan teksturnya yang licin seringkali memicu reaksi jijik atau penasaran.
Namun banyak orang yang terkejut karena rasanya ternyata tidak seaneh yang dibayangkan. Rasa gurih, sedikit manis, dan tekstur kenyal yang lembut membuat banyak orang menganggap bola mata tuna sebagai makanan lezat yang layak dicoba lebih dari sekali.
Beberapa pecinta kuliner bahkan membandingkannya dengan rasa telur ikan atau otak sapi, dengan sensasi meleleh di mulut yang sulit ditemukan dalam makanan lainnya.
Nilai Gizi dan Kontroversi
Selain keunikannya, bola mata tuna ternyata mengandung nilai gizi tinggi. Bagian ini kaya akan kolagen, protein, dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan kulit, otak, dan jantung. Cairan gelatin dalam bola mata juga dipercaya dapat membantu memperbaiki jaringan ikat dan sendi.
Namun, karena bagian ini berasal dari ikan laut besar, ada kekhawatiran mengenai kandungan logam berat seperti merkuri. Oleh karena itu, konsumsi bola mata tuna sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai kuliner ekstrim hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari food.detik.com
- Gambar Kedua dari idntimes.com