Nhong Tam, atau ulat sutra rebus, yang merupakan salah satu sebuah makanan ekstrem populer yang berasal dari Vietnam.
Meski terdengar aneh bagi sebagian orang, camilan ini sudah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat lokal. Kaya protein dan dipercaya memiliki manfaat kesehatan, Nhong Tam sering disajikan dalam berbagai bentuk dari rebusan sederhana hingga gorengan berbumbu. Artikel Kuliner Ekstrim ini akan mengupas asal-usul, cara penyajian, hingga reaksi wisatawan yang mencoba salah satu makanan paling unik dari Vietnam ini.
Daftar Isi
Apa Itu Nhong Tam?
Nhong Tam adalah larva ulat sutra yang biasanya direbus, digoreng, atau dijadikan bahan tambahan dalam sup dan salad. Ulat ini merupakan hasil sampingan dari industri sutra, karena diambil sebelum berubah menjadi kepompong, sehingga tetap lunak dan kaya protein. Dalam budaya Vietnam, Nhong Tam bukan hanya camilan biasa, melainkan bagian dari tradisi kuliner yang sudah ada sejak lama.
Rasanya? Bagi yang belum pernah mencoba, rasanya bisa dibilang unik teksturnya kenyal dan lembut, dengan rasa sedikit manis dan gurih, terutama jika dibumbui dengan rempah lokal seperti jahe, bawang putih, atau serai.
Asal-Usul dan Sejarah Konsumsi
Konsumsi ulat sutra bukanlah hal baru di Asia. Di Vietnam sendiri, praktik ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, terutama di daerah pedesaan di mana peternakan ulat sutra menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ketika ulat tidak digunakan lagi untuk produksi sutra, mereka tidak dibuang begitu saja. Sebaliknya, mereka diolah menjadi makanan tinggi protein yang murah meriah.
Dalam tradisi medis Timur, Nhong Tam juga diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan. Beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi ulat sutra dapat meningkatkan energi, memperkuat sistem imun, hingga membantu memperbaiki masalah pencernaan.
Baca Juga: Lau Ran: Salah Satu Kuliner Ekstrem yang Berasal dari Vietnam!
Bagaimana Nhong Tam Disajikan?
Ada berbagai cara penyajian Nhong Tam di Vietnam. Yang paling umum adalah direbus dan dibumbui ringan, lalu dijual dalam kantong plastik sebagai camilan jalanan. Di beberapa restoran tradisional, Nhong Tam juga disajikan sebagai bagian dari hidangan utama, digoreng kering dan diberi taburan garam serta cabai.
Selain itu, Nhong Tam bisa dimasukkan dalam omelet atau sup bersama sayuran seperti daun bawang dan kol. Bahkan di beberapa wilayah utara Vietnam, Nhong Tam difermentasi dalam campuran rempah-rempah, menciptakan rasa asam dan aroma khas yang sangat kuat.
Reaksi Wisatawan Terhadap Nhong Tam
Bagi wisatawan mancanegara, mencicipi Nhong Tam bisa menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan baik karena rasa maupun bentuknya. Banyak yang awalnya merasa ragu karena penampilannya yang menyerupai larva hidup, namun cukup banyak juga yang akhirnya penasaran dan memberanikan diri mencoba.
Beberapa orang menganggap rasanya cukup lezat jika tidak memikirkan bentuknya. Yang lain menyebutnya sebagai “tantangan kuliner” layaknya makan serangga di Thailand atau Meksiko. Banyak travel vlogger dan pecinta kuliner ekstrem memasukkan Nhong Tam dalam daftar makanan yang wajib dicoba saat mengunjungi Vietnam.
Kontroversi dan Tantangan Budaya
Meski populer di Vietnam, makanan ekstrem seperti Nhong Tam sering memicu kontroversi di mata global. Beberapa pihak menilai konsumsi serangga sebagai sesuatu yang menjijikkan atau tidak beradab, padahal di banyak budaya Asia dan Afrika, serangga adalah sumber nutrisi yang murah dan berkelanjutan.
Di sisi lain, meningkatnya minat global terhadap kuliner berkelanjutan membuat makanan seperti Nhong Tam mendapat tempat baru. Serangga, termasuk ulat sutra, dikenal mengandung protein tinggi, zat besi, dan asam amino esensial. Mereka juga memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam.
Kesimpulan
Nhong Tam bukan sekadar makanan ekstrem; ia adalah bagian dari tradisi, budaya, dan cara hidup masyarakat Vietnam. Meski mungkin sulit diterima oleh sebagian orang, kuliner ini mengajarkan kita untuk melihat makanan dari perspektif yang lebih luas.
Di balik bentuknya yang tak biasa, Nhong Tam menyimpan cerita sejarah, nilai gizi tinggi, dan semangat untuk tidak menyia-nyiakan sumber daya alam. Bagi yang berani mencoba, Nhong Tam bisa menjadi pengalaman kuliner yang benar-benar berbeda unik, menantang, dan penuh rasa!
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.anehdidunia.com
- Gambar Kedua dari travel.detik.com