Botok Tawon hidangan kuliner yang terdengar ekstrem, nyatanya menawarkan perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas yang disukai banyak orang.

Kuliner ini merupakan warisan budaya yang menunjukkan keberanian dan kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah bahan makanan. Berikut ini Kuliner Ekstrim akan memberikan informasi singkat dan menarik tentang Botok Tawon, hidangan unik khas Banyuwangi yang terbuat dari sarang tawon muda.
Daftar Isi
Mengenal Botok Tawon Kuliner Unik Dari Sarang Lebah
Botok tawon, atau pepes tawon, adalah makanan khas Banyuwangi, Jawa Timur. Hidangan ini kini bisa ditemui juga di beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Kediri, Nganjuk, Ngawi, dan Madiun. Bahan utama botok tawon adalah sarang tawon muda yang masih segar, biasanya diambil dari pohon tinggi.
Yang digunakan adalah larva tawon kecil yang belum bisa terbang, bukan tawon dewasa. Larva ini dicampur dengan berbagai bumbu khas Indonesia seperti bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, dan gula merah. Adonan kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang, menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.
Botok tawon sering dianggap ekstrem oleh sebagian orang karena menggunakan sarang tawon, namun bagi banyak warga lokal, hidangan ini adalah simbol kuliner tradisional yang lezat dan menyehatkan. Rasanya perpaduan manis, gurih, dan sedikit pedas, membuat siapa pun penasaran untuk mencobanya.
Sejarah dan Asal-Usul Botok Tawon
Botok tawon berasal dari Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Konon, hidangan ini pertama kali dibuat oleh seorang nenek bernama Misnah. Awalnya, sarang tawon diolah untuk pengobatan tradisional yang ternyata ampuh.
Setelah sembuh, Nenek Misnah mencoba mengolah sarang tawon dengan bumbu khas Indonesia. Hasilnya, rasa botok tawon ternyata enak dan menyehatkan, sehingga mulai dikenal oleh masyarakat sekitar. Sejak itu, botok tawon menjadi kuliner populer di Banyuwangi.
Hidangan ini mulai terkenal pada era 1990-an dan masih digemari hingga sekarang. Bu Misnah, salah satu pembuat botok tawon tertua, mendapatkan resep ini dari ayahnya yang sudah berjualan sejak tahun 1981. Dengan sejarah panjang tersebut, botok tawon bukan sekadar makanan, tapi bagian dari tradisi lokal.
Baca Juga: Thit Chout Dong, Kuliner Ekstrem Vietnam yang Bikin Penasaran
Keunikan Rasa dan Pengalaman Menikmati Botok Tawon

Botok tawon memiliki rasa khas yang unik: perpaduan manis, gurih, pedas, dan sedikit asam. Rasa manis dari larva tawon berpadu dengan santan dan gula merah, menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.
Tekstur botok tawon juga menarik, sarang lebah agak garing, isi larva lembut, dan malam lebah lengket namun wangi saat dikunyah. Sensasi ini membuat pengalaman menyantap botok tawon berbeda dari hidangan lain.
Meskipun bagi sebagian wisatawan terkesan ekstrem, botok tawon paling nikmat disantap hangat, ditemani nasi putih dan sambal. Hidangan ini mampu menghadirkan sensasi kuliner tradisional yang kaya rasa dan budaya.
Manfaat Kesehatan dan Nilai Budaya Botok Tawon
Selain rasa unik, botok tawon juga dipercaya bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain membantu mengatasi alergi, demam, diare pada anak, asma, meningkatkan stamina, dan kesuburan. Selain itu, ada yang percaya botok tawon dapat menurunkan kadar gula darah, mengurangi pegal, serta membantu penyembuhan sendi.
Botok tawon juga sarat nilai budaya. Di Banyuwangi, hidangan ini sering disajikan pada pernikahan, ritual adat, dan pembangunan rumah. Kehadirannya dianggap membawa keberkahan, ketentraman, dan menarik rezeki, serupa dengan fungsi sarang lebah dalam alam.
Masyarakat lokal percaya bahwa menyajikan botok tawon adalah simbol kebaikan dan kesuksesan. Seiring waktu, hidangan ini tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga identitas budaya yang mencerminkan kearifan lokal Banyuwangi.
Manfaatkan waktu Anda untuk mengeksplorisasi ulasan yang menarik lainnya mengenai kuliner ekstrim Indonesia hanya di Kuliner Ekstrim.
