Arak ular di Kamboja merupakan simbol tradisi yang memadukan keberanian, budaya lokal, dan keunikan pengalaman wisata.

Simak berbagai berita dan informasi menarik lainnya yang bisa Anda temukan di seputaran Kuliner Ekstrim.
Daftar Isi
Cara Pembuatan yang Menegangkan
Proses pembuatan arak ular tidak seromantis minuman biasa; melainkan mengandung unsur ritual, risiko, dan ketidakpastian. Dalam banyak kasus, ular ditangkap dan kemudian dimasukkan utuh ke dalam botol yang telah diisi alkohol kuat. Alkohollah yang kemudian dipercaya “menetralkan” bisa ular serta mengekstrak “esensi” sang reptil.
Ada juga versi yang menggunakan bagian‐bagian ular (seperti kepala atau tubuh yang sudah mati) serta campuran herbal, akar, dan rempah tradisional yang dipercaya mendukung efek “tonik” atau peningkat stamina.
Namun, proses ini sangat bergantung pada praktik lokal yang sulit diaudit: apakah racun benar‐benar dinetralkan, apakah komponennya aman, dan apakah etik‐lingkungan terpenuhi. Sebuah artikel memperingatkan bahwa meskipun tradisi mengklaim manfaat medis, dari sudut sains banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Klaim Manfaat Tradisional
Dalam tradisi pengobatan rakyat di Asia, termasuk di Kamboja. Minuman seperti arak ular dipercaya mampu meningkatkan vitalitas, mengusir “angin dingin” dalam tubuh, menyembuhkan nyeri sendi atau keluhan stamina. Sebagai contoh, sebuah artikel mengatakan bahwa snake wine digunakan sejak ribuan tahun di Tiongkok, dan kemudian praktiknya menyebar ke Asia Tenggara.
Bagi wisatawan ataupun kolektor, arak ular sering dipandang sebagai “oleh‐oleh unik” yang menunjukkan bahwa seseorang telah mengunjungi daerah dengan tradisi ekstrim, atau setidaknya bersedia mencoba pengalaman yang berbeda.
Namun, penting dicatat bahwa klaim‐klaim manfaat tersebut belum terverifikasi secara ilmiah secara menyeluruh. Banyak ahli kesehatan memperingatkan bahwa risiko keracunan atau infeksi zoonosis bisa muncul.
Baca Juga: Menantang Selera Dengan Kuliner Ekstrim Otak Monyet Sulawesi Utara
Risiko Kesehatan Arak Ular

Meski arak ular memiliki daya tarik budaya dan wisata, sejumlah risiko serius juga mengiringinya. Dari aspek kesehatan, beberapa laporan menyebut bahwa racun ular tidak selalu dinetralkan sepenuhnya oleh alkohol, atau bahwa kondisi pembuatannya tidak higienis sehingga muncul bakteri atau kontaminasi lainnya.
Dari sisi etika dan lingkungan, penggunaan ular liar terutama spesies berbisa menimbulkan kekhawatiran. Permintaan untuk produk seperti arak ular bisa mendorong penangkapan ular secara ilegal, memperburuk tekanan terhadap habitat reptil yang mungkin sudah terancam.
Arak Ular di Kamboja Saat Ini
Di Kamboja, arak ular memang termasuk dalam kategori minuman “ekstrem” yang ditawarkan untuk wisata ataupun sebagai suvenir. Sebuah blog wisata menulis bahwa di pasar‐pasar komersial wisatawan bisa melihat botol‐botol yang berisi ular utuh dalam minuman alkohol lokal.
Namun, karena meningkatnya kesadaran akan hak hewan, konservasi, dan kesehatan publik, praktik ini menghadapi tantangan. Baik regulator lokal, maupun komunitas wisatawan, mulai mempertanyakan apakah tradisi semacam itu masih layak dipertahankan tanpa standar yang jelas.
Sebagai alternatif yang lebih “aman”, penggemar minuman khas Kamboja bisa mencoba varian minuman tradisional lain yang lebih mudah diakses dan lebih minim risiko misalnya Sra Peang, yaitu wine beras lokal yang menggunakan campuran herbal dan tradisi etnis di Kamboja timur laut (meskipun bukan arak ular).
Bagi siapa pun yang menemukan arak ular, beberapa saran saat mempertimbangkan untuk mencoba:
- Pastikan produk berasal dari penjual yang terpercaya, bukan produksi rumahan tak jelas.
- Pertimbangkan bahwa manfaat kesehatan yang diklaim belum terbukti secara ilmiah.
- Pikirkan aspek lingkungan dan etika: membeli botol arak ular bisa berarti mendukung praktik penangkapan ular liar.
- Ingat bahwa efek alkohol bisa jauh lebih kuat dari minuman biasa keamanan konsumsi harus jadi prioritas.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua kuliner ekstrim di dunia lainnya hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.merdeka.com
- Gambar Kedua dari hiling.indozone.id
