Resep Kuliner Ekstrim Lawar Darah Khas Bali – Lawar merupakan salah satu hidangan makanan tradisional yang berasal dari Bali. Makanan ini cukup terkenal di Indonesia. Hidangan ini telah menjadi bagian dari kebudayaan orang Bali sejak berabad-abad yang lalu dan sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Lawar telah menjadi makanan favorit di kalangan para wisatawan lokal maupun internasional yang berkunjung ke Bali untuk berlibur.
Makanan ekstrim tersebut sudah memikat hati para pengunjung karena keunikan dan kenikmatannya yang tidak tertandingi. Jika anda ingin merasakan kelezatan yang autentik dengan aroma serta rasa yang menggugah selera, maka cobalah mencicipi kuliner ekstrem yang satu ini. Lawar terdiri dari berbagai jenis, mulai dari lawar babi, lawar ayam sampai lawar vegetarian yang memakai kacang panjang ataupun sayuran lainnya.
Setiap jenis lawar mempunyai bahan-bahan yang berbeda, tetapi bumbu yang dipakai umumnya sama. Sebut saja seperti bawang putih, bawang merah, cabai, jahe, kunyit dan juga serai. Selain itu, ada jenis lawar yang ditambahkan dengan bahan lainnya seperti kulit ayam, darah babi ataupun jeroan ayam untuk menghasilkan rasa yang lebih nikmat.
Proses pengolahan lawar membutuhkan keahlian serta keterampilan khusus. Bahan-bahan yang digunakan harus diolah dengan hati-hati sehingga dapat menghasilkan rasa yang lezat dengan konsistensi yang tepat. Daging yang dipakai harus dicincang hingga halus dengan baik lalu direbus dan ditumis menggunakan minyak goreng sampai matang dan harum.
Walaupun cara mengolah lawar cukup rumit, namun hasil akhirnya sangatlah memuaskan. Lawar mempuyai cita rasa yang khas yaitu perpaduan antara rasa pedas, gurih dan sedikit asam. Pada umumnya, hidangan ini disajikan dengan nasi putih lalu ditaburkan kelapa parut. Selain rasanya enak, lawar juga mempunyai manfaat kesehatan karena mengandung banyak sekali nutrisi dari bahan-bahan yang dipakai.
Daftar Isi
Sejarah Kuliner Lawar Khas Bali
Kembali ke ribuan tahun yang lalu, saat Bali masih menerapkan kepercayaan animisme serta hinduisme kuno. Pada masa itu, lawar disajikan sebagai persembahan di upacara keagamaan sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa dan juga leluhur. Dimana upacara tersebut melambangkan filosofi Bali yang menjunjung tinggi keseimbangan antara alam, manusia dan dunia spiritual.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, lawar sudah tidak hanya jadi hidangan yang sakral dalam upacara adat. Namun menjadi bagian tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat Bali sehari-hari. Lawar dihidangkan dalam beragam perayaan serta acara sosial seperti kelahiran, upacara kematian dan pernikahan. Dalam hal ini, lawar tidak hanya berperan sebagai makanan, namun juga mempunyai makna sosial serta simbolik yang mendalam dan memperkuat ikatan budaya serta menghubungkan komunitas.
Jika dijabarkan kata lawar diambil dari bahasa Bali yang memiliki arti darah. Nama ini mengacu pada pepemakaian daging cincang di hidangan ini yang menawarkan cita rasa serta tekstur yang khas. Ada juga pandangan lainnya yang mengatakan bahwa lawar asalnya dari kata luhur yang artinya mulia atau tinggi. Mencerminkan kehadiran lawar sebagai sajian yang dihormati dan mempunyai nilai spiritual yang cukup tinggi.
Tidak hanya sekadar sebuah hidangan yang lezat, kehadiran lawar mengandung makna simbolik yang cukup mendalam. Saat disajikan pada upacara ataupun peristiwa penting di Bali, makanan ekstrem ini tidak hanya menampilkan penghormatan kepada roh leluhur. Serta kehadiran spiritual yang mencangkup kehidupan sehari-hari, namun juga untuk mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dengan alam sekitar.
Lawar juga sudah menjadi sarana untuk masyarakat Bali agar menjaga serta merayakan warisan budaya mereka. Setiap daerah yang ada di Bali mempunyai berbagai variasi lawar yang unik, dengan adanya perbedaan dalam penggunaan bahan-bahan. Juga teknik pengolahan serta cita rasa cukup beragam. Lewat warisan ini, masyarakat Bali dapat menjaga identitas mereka serta mewariskan pengetahuan kuliner tradisional ke generasi berikutnya.
Baca Juga : Kuliner Ekstrim Sate Biawak Jadi Incaran Turis Di Bali
Bahan-bahan yang Dibutuhkan Untuk Membuat Lawar Darah
Untuk bisa membuat kuliner khas bali ini, tentu saja anda membutuhkan beberapa bahan pendukung. Oleh karena itu, berikut ini sudah kami rangkum berbagai bahan yang diperlukan untuk membuat lawar :
- 500 gram darah babi atau ayam (dapat disesuaikan)
- 2 sdm minyak goreng
- 200 gram kelapa parut, sangria
- 2 sdm air jeruk nipis
- 2 batang serai, memarkan
- 1 sdm air asam jawa
- 4 lembar daun jeruk, iris halus
- 1 sdm gula merah, serut
- 2 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk purut, iris halus
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 2 cm kencur, memarkan
- 2 cm jahe, memarkan
- Garam secukupnya
Bumbu halus :
- 6 butir bawang merah
- 1/2 sdt terasi bakar
- 4 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- 4 buah cabai merah keriting
- 2 cm jahe
- 3 buah cabai rawit merah
- 2 cm kencur
Langkah-langkah Membuat Lawar Darah
Setelah semua bahan yang dibutuhkan sudah tersedia, maka langkah berikutnya yaitu membuat lawar. Berikut ini sudah kami sediakan cara mudah untuk membuat lawar darah yang bisa anda ikut dan praktekkan dirumah :
- Masukkan minyak goreng ke dalam wajan dan panaskan lalu tumis bumbu halus, daun salam, serai, jahe, lengkuas dan kencur sampai harum.
- Masukkan darah babi ke dalam wajan, lalu aduk rata sampai darah matang dan semua bumbu meresap. Pastikan agar darah benar-benar matang.
- Tambahkan air asam jawa, garam serta gula merah lalu aduk hingga rata.
- Tuangkan air secukupnya, lalu masak sampai semua bumbu meresap dan darah empuk. Kemudian angkat dan biarkan hingga dingin.
- Jika sudah dingin, tambahkan kelapa parut sangrai serta daun jeruk purut dan aduk merata.
- Terakhir, masukkan air jeruk nipis secukupnya dan koreksi rasa sesuai dengan selera anda.
- Lawar darah sudah siap dihidangkan bersama nasi putih hangat.
Sumber : parboaboa.com
Join Our Profile :
- FB : @kulinerekstrim
- IG : @kulinerekstrem
- TWITTER : @kulineresktrim