Tak banyak yang tahu, Manado bukan hanya dikenal dengan keindahan alam dan keramahan warganya, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang berani dan ekstrem.
Salah satu kulinernya yang menantang adrenalin sekaligus memancing rasa penasaran wisatawan adalah Rica-Rica Tikus Sawah, masakan khas yang memadukan keberanian lidah dan kehangatan rempah Sulawesi Utara. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Kuliner Ekstrim.
Daftar Isi
Asal-Usul Kuliner Berani Dari Tanah Minahasa
Rica-Rica Tikus Sawah berasal dari tradisi kuliner masyarakat Minahasa yang terkenal suka bereksperimen dengan bahan masakan tidak biasa. Dalam budaya lokal, tikus sawah dianggap hewan yang bersih karena hidup di ladang padi, bukan di lingkungan kotor. Inilah sebabnya hewan ini berbeda dari citra tikus pada umumnya.
Dulunya, hidangan ini disajikan dalam acara panen atau pesta kampung sebagai simbol keberlimpahan hasil bumi. Tikus sawah yang diburu langsung dari ladang dipercaya memiliki daging yang gurih dan kenyal. Penyajiannya pun dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap alam dan hasil tani.
Kini, Rica-Rica Tikus Sawah menjadi ikon kuliner ekstrem yang semakin diburu wisatawan lokal maupun mancanegara. Mereka datang ke Manado untuk mencicipi sensasi rasa pedas menggigit, berpadu dengan tekstur daging unik dan cita rasa khas Minahasa yang autentik.
Rasa Dan Sensasi Yang Menggoyang Lidah
Rasa Rica-Rica Tikus Sawah memang tidak untuk semua orang, tetapi bagi pencinta tantangan, hidangan ini memberikan pengalaman tak terlupakan. Teksturnya mirip ayam kampung, namun lebih kenyal dengan cita rasa yang sedikit manis alami.
Paduan aroma rempah dan cabai menciptakan sensasi pedas yang menggigit namun nikmat. Setiap gigitan memunculkan rasa khas daging sawah yang kaya protein dan lezat. Tak heran banyak yang menyebutnya sebagai “kegilaan nikmat dari Manado”.
Bagi masyarakat Minahasa, menyantap hidangan ini bukan sekadar uji nyali, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap tradisi, budaya, dan hasil bumi setempat. Menikmati Rica-Rica Tikus Sawah dianggap cara menghormati kekayaan alam dan kearifan lokal Tanah Minahasa.
Baca Juga: Swikee Purwodadi, Sensasi Kuliner Ekstrem Yang Menggoda Lidah Dan Nyali
Proses Pengolahan Yang Penuh Ketelitian
Meski terdengar ekstrem, pengolahan Rica-Rica Tikus Sawah dilakukan sangat hati-hati. Tikus yang digunakan dipastikan dari jenis sawah, lalu dibersihkan dengan hati-hati sebelum dimasak. Proses ini penting untuk memastikan rasa daging tetap alami tanpa aroma menyengat.
Setelah dibersihkan, daging dipotong kecil lalu dibakar sebentar agar lemaknya berkurang. Langkah ini juga membuat aroma daging semakin sedap dan menggugah selera. Tahap berikutnya adalah dimasak dengan bumbu rica khas Minahasa yang terkenal pedas dan aromatik.
Bumbu rica biasanya terdiri dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, dan tomat segar. Semua rempah ini dihaluskan, kemudian ditumis hingga harum, menciptakan rasa pedas, gurih, dan segar khas Sulawesi Utara yang menggugah
Antara Cita Rasa Dan Kontroversi
Tak bisa dipungkiri, hidangan ini menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang menganggapnya tak lazim, sementara lainnya melihatnya sebagai manifestasi keberanian kuliner khas Manado. Kontroversi justru menjadikan makanan ini semakin terkenal.
Pemerintah daerah bahkan mempromosikannya sebagai bagian dari wisata kuliner ekstrem yang unik untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Beberapa restoran di Manado kini menyajikannya dengan pengolahan higienis, bumbu khas, dan tampilan modern yang menggugah selera.
Di balik citranya yang ekstrem, Rica-Rica Tikus Sawah mencerminkan keragaman budaya pangan Indonesia. Ia menunjukkan bahwa rasa dan tradisi berjalan seiring, menghasilkan pengalaman kuliner yang penuh makna dan keberanian.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua kuliner ekstrim di dunia lainnya hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari youtube.com
- Gambar Kedua dari youtube.com