Vietnam tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tapi juga kuliner ekstrem yang unik. Belatung dan serangga goreng menjadi sajian khas.

Dengan bumbu tradisional, tekstur renyah, dan rasa gurih khas Vietnam, makanan ini menawarkan pengalaman gastronomi berbeda. Selain ekstrem, menu ini kaya protein dan nutrisi.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Kuliner Ekstrim.
Daftar Isi
Belatung dan Serangga Goreng Ekstrem dari Vietnam
Vietnam dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga keberaniannya dalam menghadirkan kuliner ekstrem. Salah satu yang paling mencuri perhatian wisatawan adalah belatung dan serangga goreng. Menu ini umumnya dijual di pasar tradisional dan kawasan wisata malam seperti di Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Bagi sebagian orang, makanan ini mungkin menjijikkan. Namun, bagi warga lokal, belatung dan serangga goreng merupakan sumber protein alami dengan rasa unik. Proses pengolahannya pun higienis dan penuh teknik memasak tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Rasa dari makanan ini dikatakan gurih dan renyah, sangat cocok disandingkan dengan saus pedas khas Vietnam. Wisatawan mancanegara yang mencari pengalaman kuliner berbeda biasanya menjadikannya bagian dari petualangan gastronomi mereka ketika berkunjung ke negara tersebut.
Rahasia Dapur Belatung dan Serangga Goreng Vietnam
Sebelum digoreng, belatung dan serangga seperti jangkrik, larva lebah, atau belalang dibersihkan secara menyeluruh. Mereka kemudian dibumbui dengan rempah khas seperti bawang putih, ketumbar, dan daun jeruk agar aroma tajamnya berkurang. Beberapa penjual bahkan menambahkan santan untuk menciptakan sensasi gurih.
Setelah dibumbui, bahan tersebut digoreng menggunakan minyak panas hingga berubah warna keemasan. Dalam proses ini, tekstur luar menjadi renyah sementara bagian dalam tetap lembut. Penjual biasanya menyajikan hidangan ini dengan cabai bubuk dan daun jeruk segar untuk memperkuat cita rasa.
Keunikan dari sajian ini terletak pada kesegaran bahan dan cara pengolahannya yang cepat. Di pasar malam, aroma harum dari belatung dan serangga goreng mampu menarik perhatian wisatawan untuk mencoba meski awalnya penuh rasa ragu.
Baca Juga: Darah Ular, Sensasi Ekstrem Di Balik Minuman Kontroversial
Pesona Kuliner Ekstrem Yang Bikin Penasaran

Bagi para pencinta kuliner ekstrem, Vietnam dianggap sebagai surganya makanan unik. Belatung dan serangga goreng menjadi daya tarik tersendiri bagi turis asing yang ingin merasakan keberanian gastronomi Asia Tenggara. Mereka biasanya mengabadikan momen pertama mencicipi makanan ini dan membagikannya di media sosial.
Beberapa restoran di Hanoi bahkan memanfaatkan tren ini untuk menarik turis dengan konsep “menu ekstrem”. Di sana, pelanggan bisa memilih serangga goreng seperti jangkrik pedas, larva madu goreng mentega, hingga kombinasi belalang dan belatung renyah.
Meskipun tampilnya sederhana, sajian ini memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan. Rasa gurih yang kuat dan keautentikan budaya kuliner Vietnam menjadikan makanan ekstrem ini bagian dari daya tarik pariwisata yang unik.
Kandungan Gizi dan Warga Vietnam
Selain ekstrem, belatung dan serangga goreng juga kaya nutrisi. Kandungan proteinnya tinggi, rendah lemak, serta mengandung serat alami. Hal inilah yang membuat masyarakat pedesaan Vietnam menjadikannya sebagai sumber gizi alternatif murah dan bergizi tinggi.
Namun, tak sedikit juga masyarakat yang menilai makanan ini terlalu ekstrem untuk dikonsumsi. Beberapa orang menolak karena faktor psikologis dan pandangan budaya, terutama di kalangan generasi muda urban yang lebih memilih makanan modern.
Meski begitu, kuliner ini tetap menjadi bagian penting dalam kekayaan budaya Vietnam. Tradisi mengonsumsi serangga dan belatung sudah berlangsung selama berabad-abad, menunjukkan bahwa cita rasa dan ketahanan pangan bisa bersumber dari keanekaragaman alam sekitar.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpecaya hanya di Kuliner Ekstrim.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari travel.detik.com
- Gambar Kedua dari travel.detik.com
